BERITA
LPPM gunakan Turnitin Cegah Plagiarisme
Sumber : LPPM UPB / Kategori : Berita / Post date : 08-12-2018

Pengembangan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Putera Batam untuk menghasilkan karya penelitian dan pengabdian yang lebih berkualitas terus ditingkatkan. LPPM menggunakan turnitin untuk mengecek tingkat plagiasi yang terdapat dalam proposal dosen atau karya orang lain yang dicopy paste menjadi karya sendiri tanpa menyebut sumber.

Isu plagiarisme di perguruan tinggi telah menjadi perhatian tidak hanya dari kalangan perguruan tinggi tetapi juga dari pemerintah menyayangkan praktek-praktek ketidak jujuran ilmiah terjadi di kalangan masyarakat terdidik. Mengingat praktek plagiarisme ini merupakan tindakan yang merugikan diri sendiri, orang lain, dan bahkan institusi, maka tindakan plagiarisme perlu dihindari dan dicegah. Salah satu upaya untuk mendeteksi tindakan plagiarisme sekaligus untuk menghindari prak-tek plagiarisme ini adalah dengan menggunakan perangkat pendeteksi plagiarisme (plagiarism detector). Perangkat ini selain dapat mendeteksi kesamaan-kesamaan suatu karya dengan karya yang lain, juga dapat mengukur tingkat kesamaan tersebut.

“Perangkat ini digunakan dalam upaya menjaga integritas dan kejujuran, serta melakukan peer-checking terhadap hasil karya ilmiah” kata ibu Titik Efnita, Kepala Bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM-UPB.

Kepala LPPM-UPB, Ibu Nia Ekawati juga menjelaskan untuk mengoperasionalkan turnitin, semua proposal masuk melalui sistem E-LPPM kemudian baru dicek plagiarismnya oleh LPPM menggunakan perangkat Turnitin, tingkat plagiarism yang ditentukan LPPM maksimal hanya 24% sehingga jika lewat dari angka tersebut proposal dinyatakan tidak lolos dan boleh mengajukan secara mandiri.

“yang menjadi kendala pada isi proposal adalah adanya daftar isi, daftar tabel, daftar, daftar pustaka, gambar, dan tabel yang juga dicek oleh aplikasi ini sehingga proposal tersebut memiliki persentasi (plagiatrism) yang bertambah. Selain itu undang-undang yang dituliskan pada isi proposal ikut menambah hasil persentasenya” tambah beliau.

Dari penerapan turnitin ini maka ada evaluasi mengenai daftar isi, daftar tabel dan sebagainya ujar Nia Ekawati menanggapi masukan dari dosen. Hal lain adalah ada proses yang berbeda bagi dosen yang sedang mengkaji penelitian mengenai UUD/UU Pemerintah, terluput dari hal itu dosen harus perbaiki, tutup beliau.

Dengan adanya perangkat ini, diharapkan kualitas dari proposal dosen yang masuk, baik penelitian maupun pengabdian semakin baik sesuai dengan visi misi LPPM. (TEF)